Di masa pandemik Covid -19 ini, siswa-siswi terbaik dari SMA Negeri 1 Karanganyar: Vicky Rian Saputra (Ketua), Farhan Arief Ramadhan, Chantiq Hast Dhuatu, dan Muhammad Burhanudin Bachtiar membuat inovasi teknologi berupa aplikasi edukasi seks remaja, dengan judul “eduseks_id”. Inovasi aplikasi edukasi seks remaja tersebut diikutsertakan dalam bidang lomba LKTI dari Fakultas Teknik Mesin UGM. Selain itu, inovasi yang lain yaitu board game eduseks juga diikutsertakan dalam lomba yaitu lomba karya terapan yang diselenggarakan oleh BEM Vokasi UGM. Alhamdulillah, pada lomba tersebut tim eduseks dapat memenangkan juara kedua untuk masing-masing lomba.
Adapun hal yang melatarbelakangi mereka menciptakan inovasi tersebut karena didapatkan informasi dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Jawa Tengah mencatat bahwa pada tahun 2019 sekitar 1.377 anak laki-laki dan 672 anak perempuan melakukan pernikahan dini. Angka ini menunjukan peningkatan yang sangat pesat dari tahun sebelumnya. Di Kabupaten Karanganyar sendiri selama 6 bulan terakhir di masa pandemi terdapat 145 surat ajuan dispensasi pernikahan. Hal ini tentunya sangat memprihatinkan mengingat generasi muda yang harusnya bisa berkontribusi untuk negeri malah memutuskan untuk menikah di usia muda yang pastinya melanggar regulasi dari pemerintah karena usia yang masih dibawah 19 tahun.
Oleh sebab itu siswa SMAN 1 Karanganyar Vicky Rian Saputra , Farhan Arief Ramadhan, Chantiq Hast Dhuatu, dan Muhammad Burhanudin Bachtiar memperkenalkan inovasi berupa aplikasi yang dapat menjadi sebuah solusi untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pendidikan seks agar anak tak mudah melaksanakan pernikahan dini. Semoga kreatifitas mereka dapat dicontoh oleh siswa-siswi lainnya dalam berkreasi dan berinovasi, SMAN 1 Karanganyar maju bersama hebat semua.