Team KIR Smansakra mengadakan kunjungan ke industri ke PT. Air Mancur di Palur Karanganyar pada kamis (11/1/2018), anggota KIR yang ikut sekitar 54 siswa. Mereka disambut dan dipandu oleh Bapak Sutardi dari PT. Air Mancur.
Bapak Sutardi menjelaskan profil PT. Air Mancur, proses produksi, pengemasan dan distribusi ke konsumen. Adapun profil singkat PT. Air Mancur sebagai berikut:
Bermula dari sebuah industri rumah tangga sederhana, di Solo, Jawa Tengah; tiga orang sahabat Lambertus Wonosantoso, Rudy Hindrotanojo dan Kimun Ongkosandjojo, bergabung untuk meramu obat-obatan tradisional untuk dijual ke Jakarta.
Awalnya, semua dikerjakan dengan alat-alat tradisional yang sederhana, dilaksanakan oleh 11 karyawan. Dengan kerja keras dan semangat usaha yang tinggi, mereka pun berhasil mendirikan pabrik pertama, lengkap dengan sebuah mesin modern namun bekas.
Dalam waktu sembilan bulan, mereka telah mencatat sejarah dengan mengubah usaha rumahan menjadi sebuah badan hukum PT. AIR MANCUR pada 23 Desember 1963.
AIR MANCUR terus berkembang pesat dengan kurang lebih 1800 pekerja dan beberapa unit pabrik yang tersebar di Solo, Wonogiri dan Karanganyar.
Kini AIR MANCUR semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu perusahaan jamu terbesar di Indonesia, yang memiliki reputasi tidak saja di negeri sendiri, namun juga di dunia Internasional. Produk Air Mancur telah sejak lama diekport ke berbagai belahan dunia antara lain Malaysia, Singapore, Brunei, Taiwan, Hong Kong bahkan Timur Tengah dan Afrika.
Visi kami adalah:
- Menjadi pemimpin dalam industri obat obat herbal
Misi kami adalah:
- Mengembangkan produk herbal yang superior
- Membangun kekuatan kompetensi dari hulu ke hilir
- Mencapai pertumbuhan bisnis di atas rata-rata industri dan berkesinambungan untuk memaksimalkan nilai bagi pemegang saham dan karyawan
- Membangun sinergi jangka panjang dengan supplier, rekan bisnis, dan para stakeholder
- Menciptakan keuntungan timbal balik untuk lingkungan sosial
Setelah menjelaskan profil singkat Team KIR Smansakra diajak oleh Bapak Sutardi berkeliling perusahaan untuk melihat proses produksi dan pengemasan.